Rabu, 23 November 2011

Sistem Berorientasi Objek dan Sitem Terstruktur

---Sistem Berorientasi Objek dan Sistem Terstruktur---


BAB I      : Pendahuluan

1.     Latar Belakang
Banyak orang-orang yang bingung untuk menentukan pilihan DFD atau UML, dan kurangnya pemahaman tentang Sistem Berorientasi objek dan sistem Terstruktur termasuk UML dan DFD.
 

2.     Rumusan masalah
a.     Apa itu sistem terstruktur?
b.     Apa itu Sistem berorientasi objek?
c.      Apakah UML mutlak diperlukan?

 

3.     Tujuan
Memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada si pembaca mengenai Sistem berorientasi Objek dan sitem terstruktur.





BAB II     : ISI

1.     Pengertian Pemrograman Berorientasi Objek

Pemrograman berorientasi objek (Inggris: object-oriented programming disingkat OOP) merupakan paradigma pemrograman yang berorientasikan kepada objek. Semua data dan fungsi di dalam paradigma ini dibungkus dalam kelas-kelas atau objek-objek. Bandingkan dengan logika pemrograman terstruktur. Setiap objek dapat menerima pesan, memproses data, dan mengirim pesan ke objek lainnya. (wikipeda.co.id). Contoh : UML
i.                    UML (Unified Modeling Language)
Menurut o’om Wiki UML itu standardized general purpose modeling language in the field of software engineering ( bahasa permodelan terstandarisasi dalam hal software engineering) UML merupakan metode analisis yang lebih baru dari DFD dan menurut sebagian orang lebih efektif karena dia Object Oriented Analysis. UML yang di dapuk sebagai Object Oriented Analysis ini lebih menitik beratkan analysisnya di sisi pengguna atau actor/orang – orang di luar sistem yang terlibat dengan sistem.


2.      Pengertian Pemrograman Terstruktur

Pemrograman Terstruktur adalah suatu proses untuk mengimplementasikan urutan langkah untuk menyelesaikan suatu masalah dalam bentuk program.
Selain pengertian diatas Pemrograman Terstruktur adalah suatu aktifitas pemrograman dengan memperhatikan urutan langkah-langkah perintah secara sistematis, logis , dan tersusun berdasarkan algoritma yang sederhana dan mudah dipahami. Contoh : DFD

Prinsip dari pemrograman terstruktur adalah Jika suatu proses telah sampai pada suatu titik / langkah tertentu , maka proses selanjutnya tidak boleh mengeksekusi langkah sebelumnya / kembali lagi ke baris sebelumnya, kecuali pada langkah – langkah untuk proses berulang (Loop).



i.                   DFD (Data Flow Diagram)
DFD itu a graphical representation of the “flow” of data through an information system(sebuah representasi grafis dari “flow”/”aliran” data dalam sebuah sistem informasi) itu kata o’om wiki.
Gampangnya gini ….DFD itu adalah metode analisis sistem informasi sebelum UML yang masih menerapkan analisis secara terstruktur. DFD, seperti pengertiannya diatas …representasi grafis dari “aliran” data…..jadi lebih menitik beratkan pada bagaimana data itu berjalan dari satu entity ke entity berikutnya.
Dalam analysis sistem menggunakan DFD, si analyser itu akan menganalisis apa aja kegiatan – kegiatan utama dalam sistem itu sendiri. Contoh sistem rental VCD, maka yang akan di cari duluan itu :
·         Pendaftaran Anggota
·         Pencatatan VCD
·         Transaksi
Setelah mencari tahu apa aja kegiatan utama di rental VCD itu terus di buat detil dari setiap kegiatan :
Pendaftaran anggota :
·         Isi biodata
·         Bikin kartu anggota
·         Perpanjangan kartu anggota
Pencatatan VCD
·         Pembelian VCD baru
·         Pencatatan VCD rusak
Transaksi
·         Peminjaman
·         Pengembalian
·         Denda
·         Perpanjangan.


Setelah mengetahu pengertiannya?

dilihat dari pengertian di atas, pemrograman terstruktur memilki beberapa sifat – sifat seperti :
a. Memuat teknik pemecahan masalah yang logis dan sistematis
b. Memuat algoritma yang efisien, efektif dan sederhana
c. Program disusun dengan logika yang mudah dipahami
d. Tidak menggunakan perintah GOTO
e. Biaya pengujian program relatif rendah
f. Memiliki dokumentasi yang baik
g. Biaya perawatan dan dokumentasi yang dibutuhkan relatif rendah

berdasarkan penjelasan diatas, sangat jelas sekali bahwa pemrograman tersktruktur unggul dalam melakukan pemrograman sederhana karena lebih efisien dan lebih murah dalam hal perawatannya tetapi permodelan ini lebih susah untuk dipahami oleh orang – orang selain pembuat program itu sendiri (contohnya ketika dlakukan tracing program ).

Sementara itu pemrograman berorientasi objek memliki beberapa keuntungan seperti :
1.maintenance; program lebih mudah dibaca dan dipahami, dan pemrograman berorientasi obyek mengontrol kerumitan program hanya dengan mengijinkan rincian yang dibutuhkan untuk programmer.

2.pengubahan program (berupa penambahan atau penghapusan fitur tertentu); perubahan yang dilakukan antara lain menyangkut penambahan dan penghapusan dalam suatu database program misalnya.

3.     Apa UML mutlak di perlukan ?
jawabnya bisa iya …. Bisa nggak.
Iya, untuk orang yang mau ngembangin software skala menengah sampai besar, yang udah nyangkut hajat hidup orang banyak, yang software itu -nantinya- melibatkan ber-orang – orang di luar sistem.
Nggak, kalo software yang dibuat itu hanya software kecil – kecilan, nggak lucu juga kali kalo kita bikin software kalkulator mesti pake usecase segala.

kalo (untuk sebagian orang) udah tertanam DFD poreper (just like my teacher’s friend yang DFD holic kalo bisa dibilang).
Kalo dalam analysis DFD kita perlu mencari tahu topic umumnya atau kegiatan – kegiatan utama dari sistem itu, maka UML akan menganalisis object – object yang melakukan kegiatan tersebut (terlibat dalam kegiatan tersebut). Contoh dalam kasus rental VCD :
  • VCD
  • Anggota
  • Petugas

nah dari situ bisa di analisis kegiatan dari masing – masing actor. seperti :
1. VCD, kalo VCD bisa :
  • dipinjam
  • di kembalikan
  • di perpanjang masa pinjamnya
  • di kelompokkan
2. Anggota, bisa melakukan kegiatan
  • meminjam VCD
  • mengembalikan VCD
  • memperpanjang masa pinjam
  • mendaftar sebagai anggota
3. Petugas, petugas itu kerjanya :
  • memperpanjang masa aktif keanggotaan
  • membuat kartu anggota
  • mendata VCD
  • beli VCD buat rental



BAB III    : PENUTUP

1.     KESIMPULAN
pemrograman tersktruktur unggul dalam melakukan pemrograman sederhana karena lebih efisien dan lebih murah dalam hal perawatannya tetapi permodelan ini lebih susah untuk dipahami oleh orang – orang selain pembuat program itu sendiri (contohnya ketika dlakukan tracing program ).

Sementara itu pemrograman berorientasi objek memliki beberapa keuntungan seperti :
1.maintenance; program lebih mudah dibaca dan dipahami, dan pemrograman berorientasi obyek mengontrol kerumitan program hanya dengan mengijinkan rincian yang dibutuhkan untuk programmer.

2.pengubahan program (berupa penambahan atau penghapusan fitur tertentu); perubahan yang dilakukan antara lain menyangkut penambahan dan penghapusan dalam suatu database program misalnya.



 
Referensi :

2.              http://www.ms-room.com/index.php?topic=3789.0














0 komentar:

Posting Komentar