Selasa, 06 Maret 2012

Ceritaku tentang Sayur Bening dan si Semut Serakah


        Di sebuah rumah tinggal-lah suatu keluarga, ayah, ibu dan 2 orang anak. menjelang siang, Ayah dan ibu tersebut akan meninggalkan rumah sehingga si Ibu menyiapkan makanan sebelum pergi meninggalkan rumah. Si ibu memasak sepanci sayur bening yang berisi Oyong, Kacang panjang, dan wortel. Aroma dari Sereh dan daun Salam tercium wangi sekali. Sayur bening itu pun telah selesai di masak, lalu kami semua makan, karena cukup banyak sayur tersebutpun tak habis dan ditinggal diatas meja.
         Sore pun tiba, 2 anak tersebut sedang sibuk dengan urusannya masing-masing, tanpa mengetahui sayur bening tersebut telah dikerubungi oleh Semut. Sayur beningpun tidak tertutup oleh tutup panci, sehingga semut-semut itu terus berjalan hingga masuk kedalam panci, ada semut yg masih berkerumunan dibawah panci, dan ada yg terus berjalan naik keatas panci, ada pula yg sudah di dalam pinggiran panci, menghisap manisnya kuah sayur bening, tetapi ada pula yang mati tergenang di kuah sayur bening tersebut.karena keserakahan dia, dia tidak dapat menikmati manis dan lezatnya sayur bening seperti teman-temannya yang lain. seperti yang berada dipinggir batas kuah, dia masih terus menikmati lezatnya sayur bening.
        Lalu datanglah salah satu anak untuk melihat, dipukul-pukulnya panci agar semut pergi dari sana,lalu dia berkata kepada saudaranya " Lihat deh tuh semut yg berenang, coba saja dia tetap berada dipinggiran dan tidak serakah ke tengah-tengah untuk menikmati sayur bening, dia tidak akan mati seperti ini dan tetap hidup seperti yang lainnya ". Lalu dibersihkannya semut dari sayur tersebut dan di hangatkan sayur bening tersebut dan ditutuplah dengan tutup panci.


Dari cerita ini kita bisa andaikan untuk masalah dikehidupan, seperti korupsi. Korupsi pun diakibatkan oleh nafsu seseorang dan juga keserakahan orang tersebut. dan tentu saja berbuah tidak baik untuk diri sendiri dan juga orang lain, Seperti semut yang mati di sayur bening tadi. Padahal Tuhan telah mengatur yang namanya rezeki untuk masing-masing orang, asal kita tetap berusaha, tidak bermalas-malasan, terus berdoa dan jangan serakah.

0 komentar:

Posting Komentar